BAB VI
Dinamika kelompok
PENDAHULUAN
Manusia sebagai
makhluk sosial senantiasa saling berinteraksi dengan orang lain. Karena adanya
interaksi membuat manusia berkelompok satu sama lainnya. Dalam perilaku
organisasi, kelompok merupakan suatu tempat untuk mencapai tujuan yang mereka
inginkan. Kelompok mempunyai karakter dan jenis – jenisnya, daya tarik untuk
individu untuk berinteraksi dalam kelompok, dan dinamika kelompok itu sendiri.
Dengan mempelajari tentang apa saja yang ada di suatu kelompok, maka kita akan
mengetahui dinamika apa saja yang akan terjadi dalam berperilaku organisasi.
A. TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK
1.
Teori Kedekatan
(Propinquity)
Teori kedekatan menjelaskan tentang
adanya aliansi diantara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan
orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.
2.
Teori Interaksi
(George Homans)
Teori interaksi berdasarkan pada
aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi) yang berhubungan
secara langsung. Ketiganya dapat dijelakan sebagai berikut:
a. Semakin banyak aktivitas seseorang
dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat tumbuhnya
sentiment mereka.
b. Semakin banyak interaksi diantara
orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment yang
ditularkan pada orang lain.
c. Semakin banyak
aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak
sentiment orang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan
ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.
3.
Teori
Keseimbangan (Theodore Newcomb)
Teori keseimbangan menyatakan bahwa
seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap
(seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, otoritas) di dalam
menanggapi suatu tujuan.
4.
Teori Pertukaran
Teori ini ada kesamaan fungsinya
dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan,
semuanya memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan
kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan social.
Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak lain.
Karakteristik yang menonjol dari
suatu kelompok antara lain:
a. Adanya dua orang atau lebih
a. Adanya dua orang atau lebih
b. Berinteraksi satu dengan yang
lain
c. Saling berbagi beberapa tujuan
yang sama
d. Melihat dirinya sebagai suatu
kelompok.
B.
CIRI – CIRI
KELOMPOK
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain. (menyebabkan interkasi/kerjasama
untuk mencapai tujuan yang sama).
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan
antara individu satu dengan yang lain (Akibat
yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat).
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta
kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
C.
JENIS – JENIS
KELOMPOK
Pengertian Beberapa Jenis Kelompok
1. Kelompok
Kelompok adalah dua individu atau
lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok
kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan
kerja yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku yang harus ditunjukan di dalam
kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke sasaran organisasi.
3. Kelompok
Informal
Kelompok informal adalah kelompok
yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukan oleh oraganisasi, dan
terjadi karena respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial. Kelebihannya
adalah kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan social anggotanya yang dapat
mempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.
4. Kelompok Komando
Kelompok komando adalah kelompok
yang terdiri dari individu-individu yang melapor langsung kepada manajer
tertentu, atau dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua
bawahannya.
5. Kelompok Tugas
Kelompok tugas adalah orang-orang
yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas.
6. Kelompok
Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi
perhatian masing-masing orang.
7. Kelompok
Persahabatan
Kelompok persahabatan adalah
persekutuan social yang sering dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan
bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.
D.
DASAR – DASAR
DAYA TARIK INTERPERSONAL
1.
Faktor Keamanan
Individu yang berada di dalam
kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Merasa lebih kuat,
lebih percaya diri, dan lebih tahan terhadap ancaman.
2.
Faktor Status
Bergabung ke dalam kelompok yang
dipandang penting, memberikan pengakuan dan status bagi para anggotanya.
3.
Faktor harga diri
Memiliki harga diri karena menjadi
bagian kelompok dan kejelasan status mereka bagi kelompok lain.
4.
Faktor Afiliasi
Kelompok bisa memenuhi kebutuhan
social anggotanya.
5.
Faktor Kekuasaan
Kekuasaan dan kekuatan bisa diraih
dengan berada di dalam kelompok yang sulit diperoleh jika sendirian.
6.
Faktor Pencapaian Sasaran
Untuk mencapai sasaran dan
menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan
mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
E. TAHAP - TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
- Mutual acceptance
- Communication and Decision making
- Motivation and productivity
- Control and organization
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan
kelompok adalah sebagai berikut:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk
menerima peran baru sesuai dengan dinamika
kelompok tersebut. c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain
tanpa merasa integritasnya terganggu.
: a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama b) membina dan
memperluas pola c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain hal diatas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian
perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain [8] :
1. Tahap pra afiliasi Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua individu
akan saling mengenal satu sama lain.[1] Kemudian hubungan berkembang menjadi kelompok yang
sangat akrab dengan saling mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.[1]
2. Tahap fungsional Ditandai dengan adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain,
tercipta homogenitas, kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok.[1] Pada akhirnya akan terjadi pembagian dalam
menjalankan fungsi kelompok.[1]
3. Tahap disolusi Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak
membutuhkan lagi dalam kelompok.[1] Tidak ada kekompakan maupun keharmonisan yang
akhirnya diikuti dengan pembubaran kelompok.
F. DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain
dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang
lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan
bersama.
Dinamika kelompok dengan pendekatan sosiologis dapat diamati dari unsur-unsur
pokok sistem sosial sebagai alat analisis dinamika kelompok yaitu :
·
Tujuan : segala sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok
·
Keyakinan : aspek pengetahuan/kognitif yang dianggap benar
·
Norma : perilaku standar yang dapat diterima
· Sanksi : sistem penghargaan dan hukuman terhadap perilaku anggota kelompok
·
Peranan kedudukan : hirarki hak dan kewajiban
·
Kewenangan ambil keputusan dan mengontrol orang lain
·
Jenjang sosial
·
Fasilitas yang menyangkut alat untuk mencapai tujuan kelompok
PENUTUP
Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan satu sama lainnya. Maka
dari itu, adanya interaksi dan saling berhubungan satu sama lainnya membuat
manusia membuat suatu pegelompokan. Adanya kebutuhan yang sama untuk memenuhi
kehidupan, membuat manusia terlibat dalam aktivitas kelompok. Kelompok –
kelompok tersebut menjadi sebuah organisasi yang di dalamnya terdapat orang –
orang yang saling membutuhkan. Adanya kesamaan pekerjaan, kedekatan tempat
kerja, pendidikan, seringnya bertemu, hobi, dan kesenangan bersama membuat
kedekatan satu sama lainnya. Mulailah mereka berkelompok dan menjadi sebuah
organisasi. Karena adanya tujuan yang ingin dicapai secara bersama, maka mereka
berorganisasi sesuai yang mereka butuhkan satu sama lainnya. Daya tarik manusia
membuat suatu kelompok, berdasarkan individunya itu sendiri. Faktor – faktor
yang mendukung manusia membuat kelompok yaitu; faktor keamanan, faktor harga
diri, faktor kekuasaan, faktor kesenangan, faktor status, faktor pekerjaaan dan
faktor lainnya. Kelompok di kembangkan mulai dari adanya komitmen antar
individu, pelaksanaan, komunikasi antar sesama, motivasi antar pimpinan dan
bawahan, memproduksi dan mengontrol/mengawasi. Dinamika kelompok berasal dari
kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang
lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan
bersama. Jadi di dalam suatu organisasi dibutuhkan adanya interaksi antar
individu, agar tujuan bersama yang ingin di capai bisa tercapai dengan baik.
SUMBER REFERENSI :