BAB V
Multiple Intellegent, Social
Intellegent, ESQ
PENDAHULUAN
Setiap
individu itu berbeda – beda. Maka dari itu, kecerdasan seseorang pun berbeda
dengan yang lainnya. Dalam perilaku organisasi kecerdasan dibutuhkan karena
setiap orang harus mampu mengembangkan kemampuannya untuk lebih maju dan
meningkatkan kinerjanya. Dalam perilaku organisasi, akan dibahas tentang kecerdasan majemuk,
kecerdasan sosial, dan kecerdasan mengendalikan emosi secara spiritual.
Kecerdasan tersebut harus selaras dan seimbang agar dalam berperilaku
organisasi kita mampu mengembangkan kemampuan intelektual.
A. MULTIPLE
INTELLIGENCE
Prof. Howard Gardener seorang ahli riset dari
Amerika mengembangkan model kecerdasan "multiple
intelligence" .Multiple intelligence artinya bermacam-macam
kecerdasan. Ia mangatakan bahwa setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan,
tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan
menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat
ditumbuhkembangkan.
Menurut Howard
Gardener dalam setiap diri manusia ada 9 macam kecerdasan, yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk
menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme
dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti
kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
2. Kecerdasan Logik Matematik
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang
dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan
keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika
dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir
deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari
hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya
cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.
3. Kecerdasan Visual Dan Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk
melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual
artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat.
Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran
dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan
kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.
4. Kecerdasan Musik
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati,
mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk
musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari
musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
Telah di
teiliti di 17 negara terhadap kemampuan anak didik usia 14 tahun dalam bidang
sains. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa anak dari negara Belanda, Jepang
dan Hongaria mempunyai prestasi tertinggi di dunia. Saat di teliti lebih
mendalam ternyata ketiga negara ini memasukkan unsur ini ke dalam kurikulum
mereka. Selain itu musik juga dapat menciptakan suasana yang rileks namun
waspada, dapat membangkitkan semangat, merangsang kreativitas, kepekaan dan
kemampuan berpikir. Belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat
membantu kita dalam meningkatkan daya ingat.
5. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk
mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada
ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan
respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk
masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan,
sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan
dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan
dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan
disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai
(aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.
7. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam
menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan
perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi,
keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali,
membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di
alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali
tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
9.
Kecerdasan Ekstensial
Kecerdasan ekstensial adalah keverdasan tentang
spiritual. Kecerdasan ini mengenal tentang bagaimana hubungan antara manusia
dengan Sang Pencipta.
B. SOCIAL INTELLIGENCE
Social intelligence adalah
ukuran kemampuan diri dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi
sosial dengan orang-orang di sekeliling kita. Pada hakikatnya manusia adalah
makhluk sosial dan kemampuan ini merupakan sesuatu yang sangat penting sekali
dimiliki supaya hidup kita bisa berkembang secara berarti dan bisa dinikmati
sepenuhnya.
Ada
beberapa hal yang menjadi tolak ukur apakah seseorang memiliki social
intelligence yang tinggi atau rendah:
·
Sensitivitas : suatu kemampuan seseorang untuk dapat
mengenali perubahan perasaan dari lawan bicara (seperti perubahan ekspresi,
perubahan intonasi). Orang dengan sensitivitas tinggi mengetahui perubahan
suasana ketika dilakukannya diskusi dll, sehingga dapat memberikan respon yang
tepat akan perubahan suasana tersebut.
·
Credibility (Trustworthy) : kemampuan seseorang untuk
dapat dipercaya (meyakinkan) ketika dia berbicara atau berbuat mengenai suatu
hal pada seseorang. Tercipta suatu sinkronisasi antara dia dan pendengar, dan
pendengar tanpa paksaan merasa percaya dan yakin bahwa yang orang didepannya
merupakan orang yang kredibel dan layak untuk dipercaya.Trustness ini
dimunculkan dari cara berbicara seseorang, baik intonasi suara, gerak tubuh,
confidence (mental) dll.
·
Characteristic judgement: kemampuan seseorang untuk
mengenali karakteristik orang lebih cepat. Kemampuan ini dapat menentukan
karakteristik seseorang dengan melihat raut wajah, cara berbicara, cara
bersikap, cara merespon dari lawan bicara tanpa harus melakukan interaksi yang
cukup lama.
·
Empathy: kemampuan merasakan perasaan orang lain,
istilah disini lebih ditujukan untuk kemampuan merasakan perasaan orang lain
sehingga dapat bekerja sama atau berkoordinasi lebih baik dengan orang lain.
C.
Emosional
Spritual Quetient (ESQ)
Emosional Spritual Quetient atau
yang disingkat ESQ adalah adalah lembaga training membentuk karakter
kepemimpinan yang digelar oleh ESQ Leadership Centre. ESQ merupakan gabungan
emotional, spriritual dan quontient, yaitu kecerdasan emosi dan kecerdasan
spiritual. Bapak Ari Ginanjar selaku pencetus konsep ESQ, mencoba menggabungkan
antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emotional (EQ), dan kecerdasan
spritual (SQ) dalam satu konsep yang saling terintergasi yang disebut ESQ. Di
dalam konsep ESQ, semua manusia punya intelektual dan punya emosional, tapi
kedua hal tersebut tidak sempurna kalau tidak disatukan dengan kecerdasan
spriritual.
Kecerdasan
Emosi dan Spiritual (ESQ) : Adalah cara kita menggunakan makna, nilai, tujuan,
dan motivasi spiritual dalam proses berpikir kita (IQ) dan proses merasa kita
(EQ) dalam membuat keputusan serta dalam berpikir atau melakukan sesuatu.
Dengan ESQ, kita sebagai manusia
mengakui adanya Tuhan dengan segala kebesaran-Nya dan bisa diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan konsep psikologi (religius) yang
mengakui adanya Tuhan, yang berbeda dengan konsep psikologi Barat yang hanya
mengandalkan intelektual (rasio) dan emosional.
PENUTUP
Multiple Intelligence
artinya bermacam – macam kecerdasan. Setiap orang memiliki kecerdasan yang
berbeda – beda. Kecerdasan itu sendiri dapat dikembangkan atau dilatih sesuai
dengan kemampuan dirinya sendiri. Kecerdasan harus didukung dengan
fasilitas/tempat yang tepat dan menunjang untuk mengembangkan kemampuan
seseorang tersebut. Menurut Howard Gardner, multiple Intelligence ada 9, yaitu:
Linguistik, Logik Matematik, Visual dan Spasial, Musik, Interpersonal,
Intrapersonal, Kinestetik, Naturalis, Ekstensial(Spiitual).
Social Intelligence adalah
kemampuan diri dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan untuk berinteraksi
sosial dengan orang – orang yang berada di sekitar kita. Di dalam
bersosialisasi dibutuhkan pengendalian diri dalam bersikap. Diantaranya,
kesadaran, kesungguhan diri, strategi dan analisis.
ESQ(Emosional Spiritual
Quetient) adalah cara kita menggunakan kecerdasan dalam diri yang membuat kita
untuk termotivasi dalam proses berpikir dan proses merasakan dan pengaturan
diri spiritual dalam melakukan sesuatu. Seseorang melakukan sesuatu tindakan,
ada yang disadari dan ada juga yang tidak. Ciri – ciri perilaku yang disadari,
yaitu: perilaku yang tampak, sikap yang terkontrol, disadari penuh, tergantung
situasi dan banyak berpura – pura. Ciri – ciri perilaku yang tidak di sadari,
yaitu: berupa nilai, kurang di sadari, cenderung menetap,
ditekan/disembunyikan.
Kita adalah hasil dari
kebiasaan kita, artinya kesempurnaan dalam melakukan prestasi bukan karena
sesuatu yang muncul dengan sendirinya, tetapi karena hasil dari pembiasaan.
Jadi, kecerdasan tidak hanya muncul begitu saja, tetapi harus dilatih,
dikembangkan dan berdasarkan diri sendiri.
SUMBER
REFERENSI
:
http://esqway165tarakan.blogspot.com/
http://www.wikimu.com/News/Home.aspx