BAB XIV
Pengembangan organisasi dan
organisasi yang sehat
PENDAHULUAN
Pengembangan organisasi merupakan perubahan – perubahan yang terjadi dalam
organisasi melalui upaya perbaikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Organisasi yang sehat merupakan suatu suasana yang akan membangkitkan motivasi
para pekerjanya dan itu akan meningkatkan kinerja dalam organisasi tersebut.
Dibutuhkan strategi dan kreatifitas para pelaku organisasi untuk mengembangkan
organisasi tersebut sesuai dengan pencapaian tujuan yang ingin di capai. Karena
zaman semakin berkembang, maka organisasi pun harus mengikuti zaman agar mampu
mencapai tujuan tersebut dengan efektif dan efisien.
A.
PERLUNYA
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan
Organisasi lebih dikenal dengan organization development (OD).
Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned
change). Perubahan, dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi,
terus- menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam
masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat modern,
harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan- perubahan yang terjadi
pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu:
·
perkembangan
teknologi,
·
perkembangan
produk,
·
ledakan ilmu
pengetahuan dan jasa,
·
perubahan
sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nilai- nilai dan harapan tiap
orang.
Untuk dapat
bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi
dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai
pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses
mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan
inilah yang dikenal luas sebagai proses pengembangan organisasi/ organization
development (OD).
B.
PENGERTIAN
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi didefinisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana
dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi
(oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia.
Pengembangan organisai menurut para ahli :
a. Warren G. Bennis
Pengembangan
organisasi adalah suatu jawaban terhadap pereubahan, suatu strategi pendidikan
yang kompleks yang diharapkan untk merubah kepercayaan, sikap, nilai, dan
susunan organisasi, sehingga organisasi dapat lebih baik dalam menyesuaikan
dengan teknologi, pasar dan tantangan yang baru serta perputaran yang cepat
dari perubahan itu sendiri.
b. Richard Beckhard
Pengembangan
organisasi adalah suatu usaha berencana, meliputi organisasi keseluruhan,
diurus dari atas meningkatkat efektivitas organisasi melalui pendekatan
berencana dengan proses organisasi, dengan memakai pengetahuan ilmu perilaku.
C.
PENGEMBANGAN
ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN
Manusia sebagai
anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan pengembangan
organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui
perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan
agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan
pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih
tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
Oleh karena itu
untuk mendukung keberhasilan pembangunan suatu etika perilaku dalam
pengembangan organisasi yang akan mendukung secara efektif penerapan nilai-
nilai budaya kerja, sangat erat hubungan dengan hal- hal atau faktor- faktor
penentu keberhasilannya yang saling terkait satu dengan yang lainnya sebagai
berikut :
1. Komitmen dari Top Manajemen
Dalam Organisasi
2. Membangun Lingkungan
Organisasi Yang Kondusif
3. Menciptakan Saluran
Komunikasi Yang Efektif
4. Penegakan kedisiplinan
D.
PENGEMBANGAN
ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN LATIHAN
Walaupun masih
menjadi suatu kemunculan profesi, sebagian besar profesional PO memiliki
pelatihan khusus didalam PO, terbentang dari kursus- kursus jangka pendek dan
workshop- workshop, serta pendidikan master dan doktor. Tidak ada jalur karir
tunggal, namun demikian konsultan internal sering digunakan sebagai batu
loncatan untuk menjadi konsultan eksternal.
Pelatihan ini
sebaiknya secara ekplisit dapat mengadopsi harapan-harapan dari seluruh pegawai
menyangkut :
· Kewajiban- kewajiban mengkomunikasikan masalah- masalah
tertentu yang dijumpai.
· Membuat Daftar jenis- jenis masalah, termasuk kecurangan
yang terjadi atau yang dicurigai untuk dikomunikasikan secara jelas dan
spesifik; dan
· Informasi bagaimana mengkomunikasikan masalah2 tersebut.
Dan juga sebaiknya ada kepastian dari Manajemen Senior mengenai harapan-harapan
pegawai dan tanggung jawab2 komunikasi tersebut. Pelatihan semacam itu sebaiknya
meliputi suatu elemen “Sadar akan adanya Kecurangan (“fraud awareness”)
yang positif tapi tidak ditekankan pada bahwa kecurangan dapat menjadi mahal
bagi entitas dan para pegawainya.
E.
PENGEMBANGAN
ORGANISASI DAN PENELITIAN OPERASI
Issue-issue yang berkaitan dengan etika di dalam
pengembangan organisasi melibatkan bagaimana para praktisi melaksanakan peran
bantuan mereka dengan klien. Para praktisi ini merupakan bagian dari
objek/orang-orang yang terlibat dalam penelitian operasi. Pengembangan organisasi
senantiasa menunjukkan perhatiannya terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan
etika para praktisi, dan pada akhir-akhir ini sebuah kode yang berkaitan dengan
etika untuk praktek pengembangan organisasi telah dikembangkan oleh berbagai
macam asosiasi profesional di dalam pengembangan organisasi. Issu-issu yang
berkaitan dengan etika di dalam pengembangan organisasi cenderung untuk muncul
di sekitar issu-issu berikut ini, seperti : pemilihan intervensi, menggunakan
informasi, menahan servis, ketergantungan klien, pemilihan partisipasi, dan
memanipulasi klien.
F.
KREATIVITAS
DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pada kreasi
yang dimaksudkan disini adalah pengetahuan baru yang diciptakan melalui
sejumlah proses yang berbeda tingkatan dari inovasi terhadap penelitian yang
telita dan eloborasi. Hal tersebut dapat juga melalui kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan yang baru dan kombinasi dari unsur- unsur pengetahuan yang
diketahui melalui kompleksitas induksi yang beralasan.
Kreativitas individu
Pada kreativitas
individu membutuhkan kekuatan mental sebagai unsur yang sangat menentukan dalam
membangkitkan semangat. Dengan semangat dapat tumbuh dan berkembang akan
ditentukan oleh kebiasaan dalam mengaktualisasikan berpikir ke arah yang positif.
Kreativitas kelompok
Pada
kreativitas kelompok sudah tentu akan menjadi lebih baik dari cetusan wawasan
dan imajinasi sbagai individu karena kita akan mendapatkan sumber pemikiran
yang diciptakan oleh kekuatan pikiran dari kelompok.
Dalam praktek
kerja kelompok harus kita bdakan dengan kerja tim karena kerja kelompok adalah
kumpulan beberapa individu yang berkumpul berdasarkan persamaan ciri- ciri atau
kepentingan yang didorong kemampuan individu yang dapat bekerjasama untuk
mendorong mental individu, melahirkan ide/ gagasan lebih banyak serta individu
lebih dekat dalam berkomunikasi. Sedangkan kerja tim adalah jenis khas kelompok
kerja tim yang harus diorganisasikan dan dikelola secara berbeda denjis
kelompok kerja lainnya.
Inovasi organisasi
Pada inovasi
organisasi yang sukses haruslah didukung dan digerakkan oleh kepemimpinan
puncak, yang memiliki tujuan tertentu dan dihasilkan dari analisa, sistem dan
kerja keras tim kerja kelompok sebagai satu proses dua langkah artinya pertama
inovasi itu sendiri, kedua suatu usaha yang berisiko tinggi untuk mengubah
penemuan menjadi suatu produk atau proses yang berpotensi komersil.
Oleh karena itu, pelaksanaannya harus mengikuti prinsip
keharusan bahwa:
1) harus memiliki tujuan dalam memaksimumkan peluang;
2) inovator yang terlibat memiliki kemampuan;
3) kerja yang jelas, sederhana, dan terfokuskan agar
semua alokasi sumber dana digerakkan menjadi efesien dan efektif;
4) inovasi kelompok menjadi inovasi organisasi;
5) adanya kesinambungan aktivitas berdasarkan orientasi
kepemimpinannya bukan semata-mata laba.
Pengambilan
keputusan
Pada proses pengambilan keputusan
kita memanfaatkan proses berpikir kedalam dua lingkungan yang disebut
lingkungan alam sadar (kesadaran/ otak atas kanan; kecerdasan/ otak atas kiri) dan
alam bawah sadar atau otak bawah sadar yang berpusat di hati.
Dengan otak bawah sadar yang kita
sebut dengan akal menjadi hasil kerja hati dengan penghayatan yang juga kita
sebut dengan intuisi sehingga dalam proses berpikir dimana dengan akal itu akan
menunjukkan dimana letak bahaya, bagaimana ia dapat dihindarkan, selanjutnya
menunjukkan jalan dan cara-cara mencapai tujuan.
G.
STRATEGI-
STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI
Teknik pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang
dapat dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh
organisasi atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup
banyak teknik pengembangan organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar.
Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Latihan Kepekaan (sensitivity
taining); Merupakan teknik pengembangan yang pertama diperkenalkan dan ayang
dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam
kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10
peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan
(sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga
antar-pribadi.
2. Kisi Pengembangan Organisas;
Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial
grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini
mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya
kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun
aspek produksi.
3. Survai Umpan Balik; Tiap peserta
diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap
mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka).
Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para
penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan
kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan
perbaikan perbaikan konstruktif.
4. Konsultasi Proses; Dalam Process
consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola
pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan
konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik
pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta
menganjurkan tindakan koreksi.
5. Pembentukan Tim; Adalah
pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu
dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik tim building sangat membantu
meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya
bersifat matriks.
6. Transcational Analysis (TA); TA
berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara
menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang
wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi
yang buruk dan menyesatkan.
7. Intergroup Activities; Fokus
dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik
antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan
organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities
dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin
timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
8. Third-party Peacemaking;Dalam
menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai pihak
ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai
teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan
kelompok.
PENUTUP
Pengembangan
organisasi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan keefektifitasan
keorganisasian yang dikerjakan individu – individu untuk memenuhi tujuan
organisasi tersebut. Pemimpin harus bisa mengembangkan keterampilan para anak
buah nya agar lebih memotivasi dalam meningkatkan kinerjanya dan harus bisa memberikan
pelatihan – pelatihan supaya para anggotanya memiliki keahlian khusus dalam
bidang yang ia kerjakan. Dalam mengembangkan organisasi harus memilki strategi – strategi khusus agar dapat memajukan
kualitas dan kinerja dalam organisasi tersebut.
SUMBER
REFERENSI :