terbentang fenomena jatuh bangun kehidupan manusia
baik individu maupun masyarakat dan bangsa
ada kelahiran dan ada kematian
semuanya menunjukan kehidupan yang tak
pernah sempurna
secara individual seseorang tidak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain
dia lahir ke dunia fana dengan penuh ketidak
berdayaan
akhirnya juga mati dan tak bisa mengubur
jasadnya sendiri
kini kita kaget dan bertanya
mengapa seorang dosen teladan dengan
pangkat guru besar
di universitas paling kesohor di negeri ini
bisa tertangkap basah menerima uang ratusan
ribu dollar
dengan wajah imut yang kecut
dia ditangkap dan ditahan oleh komisi
pemberantasan korupsi
konon katanya dari lapangan golf dia
tergoda dan terjerat
sehingga menteri badan usaha milik negara
pun khawatir
dan melarang karyawannya main golf pada jam
kerja
tidak ada yang salah dalam olah raga,
termasuk main golf
meskipun konon main golf adalah olah raga
termahal dan penuh pesona
yang membuat pemainnya mudah terperangkap
dalam lobang kenikmatan
yang membuatnya lupa amanat tugasnya
dahulu kala di zaman purbakala kakek kita
adam tinggal di sorga
kemudian melanggar perintah untuk tidak
mendekati sebuah pohon
tetapi kakek adam dan nenek hawa tergoda
dan melanggar
bukan hanya mendekatinya, tetapi juga
memakan buahnya
adam dan hawa telah tergoda dan jatuh dari
sorga
karena keduanya membuka ruang dialog dengan
syaitan
dialog dengan syaitan secara pelan dan
pasti
telah mengubah pemikirannya di bawah
kekuasaan hawa nafsunya
yang dibungkus oleh logika
membangun paradigma pembenaran terhadap
yang salah
kerja otak dikendalikan oleh hawa nafsunya
sendiri
kecenderungannya menjadi pembenaran dan
berkembang menjadi ideologi
yang mengatas namakan kemanusiaan
mengatas namakan keadilan sosial
mengatas namakan kesejahteraan umum
mengatas namakan kemerdekaan dan kebebasan
bahkan mengatas namakan perubahan yang
menjanjikan masa depan
ideologi mana pun selalu menjanjikan mimpi
dan banyak orang yang terjebak di dalam
mimpi
yang tergantung jauh tinggi di langit
tetapi melupakan kakinya sendiri di dataran
tanah yang diinjaknya di bumi
ideologi menjadi kepala tanpa kaki
ideologi menjadi narasi besar tanpa
realitas
ideologi memakan korban kemanusiaan yang
besar
berkembang menjadi tindakan anti realitas
ideologi yang menyengsarakan
karena kesempurnaan tak pernah tergapai di
dunia yang fana’
kemiskinan tak pernah lenyap dalam
kehidupan manusia
karena kemiskinan dalam segala bentuknya
baik yang struktural, kultural, material
maupun yang spiritual sekalipun
tak pernah bisa dilenyapkan sepenuhnya
karena hidup mengejar dunia adalah kemiskinan
itu sendiri
ketika orang itu jatuh dan tersadar pada
mimpinya
kita pun menghujatnya dasar tak tahu diri
apakah diri itu sebenarnya dan dapatkah
kita mengenali hakikatnya?
sehingga kita mengklaim pasti tahu diri
hakikat diri bisa menjadi misteri abadi
sokrates bapak filosuf yunani kuno mengatakan
“wahai manusia, kenalilah dirimu”
dari dulu hingga sekarang pertanyaan itu
tetap abadi
karena tak pernah menemukan jawaban yang
pasti
meskipun manusia mengalami dan menjadi diri
bahkan Tuhan pun punya diri
yang mewajibkan pada diri-Nya memberikan
rahmat
pada setiap ciptaan-Nya
tetapi bagaimana manusia tahu dirinya
sendiri
kalau tidak tahu Diri-Nya
sebuah kearifan mengatakan man
arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu
siapa yang tahu dirinya akan tahu Tuhannya
misteri diri adalah misteri Ilahi
hakikat diri melintasi dimensi waktu
diriku kemarin, sekarang dan esok hari
menembus batas ruang dan waktu
ruang yang terbatas dan yang tak terbatas
dunia kasat mata dan dunia kegaiban
tidak ada yang salah dengan tahta, wanita
dan harta
ketiganya penting dalam kehidupan di dunia
bahkan menjadi alat menggapai kebahagiaan
meskipun banyak yang gagal mendapatkannya
karena kekacauan otaknya bekerja
maka yang semula alat berubah menjadi
tujuan
sehingga hidup hanya untuk mengejar tahta,
wanita dan harta
akibatnya manusia kehilangan jati dirinya
karena memuja tahta, wanita dan harta yang
selalu dikejarnya
mengapa manusia tidak membangun dirinya
bermartabat mulia
sehingga ia dikejar tahta, wanita dan harta,
bukan sebaliknya
dan kemudian menguasainya untuk membangun peradaban
peradaban menjadi ciri keunggulan diri
manusia yang berakhlaq mulia
jika ada gelap manusia meneranginya dengan
pelita
jika ada batu manusia memahatnya menjadi
symbol ritual pemujaan
manusia menjadi khalifah penciptanya
otaknya bekerja untuk meneruskan penciptaan
peradaban tinggi
otaknya normal, cerdas dan sehat
tetapi sesungguhnya kesehatan organ tubuh
manusia dalam kodratnya
selalu dalam keadaan turun naik
kadang sakit dan jatuh tak berdaya
apalagi kalau sudah dikuasai hawa nafsunya
akibatnya kecerdasan otaknya hanya untuk
bekerja memuaskan hawa nafsunya
yang tak pernah selesai menimbulkan
kerusakan, bencana dan jauh dari damai
hidup dalam prahara angkara murka
menaburkan kebencian dan kesengsaran
otak tidak bisa bekerja sendirian
agar tidak jatuh di bawah kekuasaan hawa
nafsu
otak harus bebas dan bekerja atas bimbingan
cahaya Ilahi
menjadi otak yang mencerdaskan dan
mencerahkan
di sinilah diperlukan iman
iman sebagai kata kerja, bukan kata benda
iman yang hidup, bukan yang mati
iman sebagai pancaran Ilahi yang menerangi
otaknya bekerja
membebaskan dirinya dari kekuasaan hawa
nafsunya
sehingga otaknya bekerja membebaskan dari
kerusakan dan kemarahan
otaknya suci mentransendir realitas dalam dimensi
spiritualitas
otak tidak seimbang jika bekerja sendirian
ia memerlukan iman untuk memberikan
pencerahan
sebagaimana ilmu dan teknologi tidak bisa
bekerja sendirian
karena ia memerlukan landasan moral dan
iman
katanya ilmu tanpa iman buta
sebaliknya iman tanpa ilmu pincang
iman dalam Tuhan empirik
bukanlah iman dalam Tuhan persepsi dan
konsepsi
karena persepsi dan konsepsi dibentuk oleh
otaknya sendiri
yang berpikir terus merumuskan persepsi dan
konsepsinya tentang tuhan
padahal persepsi dan konsepsi tuhan bukanlah
Tuhan
sedangkan iman dalam Tuhan empirik
memberikan jalan terang bagi ilmu dan
teknologi
untuk mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan bersama
otak berpikir merumuskan iman tuhan
konsepsi dan persepsi
tetapi otak dicerahkan oleh iman Tuhan
empirik
untuk menegaskan semua ciptaan-Nya tidaklah
sia-sia tanpa makna
dalam iman Tuhan empirik
hidup dihayati sebagai pemberian, sebagai
berkah
melewati batas logika otak, bahkan tanpa
logika sama sekali
semuanya dijalani dengan kepasrahan total
karena Tuhan nyata berada dalam pengalaman
hidupnya
tidak ada keraguan dan keputus-asaan
seperti yang berkembang dalam kerja otak
yang logis
otak yang bekerja dalam pancaran iman
menembus kegelapan egoisme primordial
otak manusia menjadi bagian kecil dari otak
alam semesta
yang bekerja penuh harmoni dalam sistem
sunah Tuhan yang abadi
klaten, tujuh september tiga belas
semoga Tuhan selalu memberkahi kita semua
MANUSIA, MISTERI DIRI, OTAK dan IMAN
sebuah pemikiran reflektif atas perjalanan hidup manusia
oleh ; Musa Asy’arie
Guru Besar Filsafat Islam