INDIGO SECARA
UMUM
Istilah
indigo pertamakali diperkenalkan oleh
seorang synesthete bernama Nancy Ann Tappe dalam bukunya berjudul‘Understanding
Your Life Through Colour’. Disebut anak
indigo krn warna
aura yang terpancar adalah warna indigo
atau biru keunguan.
Secara fisik,anak2indigo memang sama
dengan anak2 lainnya tapi mereka memiliki batin yg tua (old soul), sehingga
mereka seringkali menunjukkan kepemilikanjiwa orang yg lebih dewasa dibanding
dengan jiwa konservatif yg biasa muncul didalam anak seusianya. Ditambah juga
terkadang mereka memiliki kemampuan intuisi yg sangat kuat & seringkali
memiliki IQ diatas rata2. Kemampuan intuisi yg mereka miliki itulah yg membuat
mereka berbeda & dianggap istimewa. Terkadang mereka dapat menebak apa yg
belum terjadi tanpa adanya proses rasionalisasi & juga proses
intelektualitas. Indra keenam yg mereka miliki bekerja lebih aktif dibandingkan
dengan manusia lainnya & generasi sebelumnya.
Sejak usia dini, biasanya indigo sudah
mulai memiliki kemampuan merasakan kehidupan yg ada di alam lain atau yang dikenal
dengan sebutan alam gaib, sehingga mereka bisa melihat &merasakan
keberadaan makhluk2 yg tidak bisa terlihat & diketahui oleh orang2 dewasa
yg tidak
memiliki kemampuan khusus. Anak
indigo biasanya memiliki kemampuan psikologis yg istimewa &
menunjukkansebuah pola perilaku yg tidak bisa diprediksi sebelumnya. Biasanya indigomempunyai pola yg unik dalam
proses komunikasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga seringkali apa yg
mereka sampaikan tidak dimengerti bahkan dianggap aneh oleh orang2 yg tidak
memahami perilaku anak indigo
tersebut. Itu sebabnya mereka seringkali merasa keberadaannya tidak diterima
oleh lingkungan sekitarnya. Disini diperlukan peran yg sangat besar dari
orangtua, guru &orang2 yg tinggal bersama anak indigo, sebab
pengasuhan anak indigoini tentunya tidak sama
&membutuhkan pola keseimbangan baru yang berbeda dengan pengasuhan anak2 kebanyakan. Tanpa adanya pemahaman
proses pengasuhan ini, berpotensi menyebabkan
rasa frustasi dari anak indigo.
Perlu diketahui pula adanya dilema yg terjadi pada individu indigo:
Secara kognisi, ada jarak antara kemampuan intuisinya yg luar biasa
dalam hal mempersepsikan dunia dengan pengalaman pahit yg harus
dialaminya atas ketidak adilan yg
kerap ditemui / dirasakan dari
lingkungannya. Hal ini menimbulkan ‘rasa sakit’ & perasaan tidak nyaman
terhadap dirinya sendiri, merasa tidak utuh ( un-fullness ).Demikian juga
akibat seringnya berpikir tentang hal2 yg berada diluar kewajaran,anak indigo
terkadang menjadi merasa gelisah & tertekan sehingga menimbulkan
sakit secara fisik. Jika ia mulai
terlihat seperti itu, peluklah ia sehingga ia merasa nyaman
kembali. Izinkan para indigo memiliki
ruang bagi hidupnya agar bermakna & memiliki tujuan yg positif.
Indigo bukanlah suatu penyakit. Walau kadang anak indigo terlihat bicara sendiri, itu tidak
berarti indigo sama dengan ‘autisme’
atau ADD (Attention Defisit Disorder/susah konsentrasi), bukan pula sama dengan
‘children on set of schizophrenia’. Walau salah satu ciri indigo adalah aktif, energik, tidak bisa diam & pemberontak, itu
tidak berarti anak indigo sama dengan
‘hiperaktif’ atau ADHD (Attention Defisit & Hyperactive Disorder). Walau
salah satu ciri indigo adalah
cerdas, dapat mengerjakan berbagai hal yg belum pernah diajarkan, hal itu tidak
serta merta menjadikan anak indigo termasuk
dalam kriteria anak2 ‘Gifted of Talented’.
Perlu diperhatikan oleh para orangtua yg memiliki anak indigo bahwa dengan
kelebihan yg dimilikinya, membuat
ia cenderung menjadi tidak realistis
& malas, sebab jika ia konsentrasi dengan memusatkan energi maka ia bisa membayangkan soal2 yg
akan keluar dalam ujian. Ini yg membuatnya jadi malas belajar. Untuk itu mereka
memerlukan bimbingan & pengarahan yg tepat.
Anak indigo juga mempunyai kecerdasan spiritual yg tinggi, dimana mereka mempunyai tujuan tersendiridalam kehidupan dengan pemaknaan yg mendalam serta komitmen dalam bertujuan. Lee Carrol & Jan Tobber dalam bukunya yang berjudul ‘The Indigo Children’ mengemukakan beberapa karakteristik umum dari anak indigo, yaitu :
Anak indigo juga mempunyai kecerdasan spiritual yg tinggi, dimana mereka mempunyai tujuan tersendiridalam kehidupan dengan pemaknaan yg mendalam serta komitmen dalam bertujuan. Lee Carrol & Jan Tobber dalam bukunya yang berjudul ‘The Indigo Children’ mengemukakan beberapa karakteristik umum dari anak indigo, yaitu :
- Mereka memasuki dunia dengan perasaan keningratan.
- Memiliki perasaan pantas untuk berada disini &terkejut jika orang lain tidak berpandangan seperti itu.
- Lebih bijaksana, sering menasehati teman2nya. Harga diri bukanlah persoalan besar, mereka sering memberitau & menasehati orang yg lebih tua usianya, bahkan orangtuanya sendiri.
- Lebih sulit diatur, karena mereka mempunyai cara berpikir sendiri, yg terkadang sulit dipahami oleh orang lain.
- Mereka tidak sabaran, cepat bosan dengan tugas yg diberikan &sangat tidak suka jika harus menunggu atau antre.
- Merasa frustasi dengan sistem yg berorientasi pada ritual yg tidak memerlukan pemikiran kreatif.
- Memiliki emosi yg labil, cenderung mudah marah, tidak mau menerima hukuman yg diberikan tanpa ada alasan yg jelas.
- Banyak bertanya, “kenapa harus begini ? kenapa harus begitu ? kenapa tidak begini ?”, mereka akan merasa heran untuk beberapa hal yg dirasa tidak masuk akal sehingga orangtua nya seringkali kewalahan menjawab & menjelaskannya.
- Sering bersikap non kompromis terhadap segala sesuatu yg dianggapnya bersifat pemaksaan.
- Tidak bisa duduk diam, kecuali jika berhadapan dg obyek yg diminatinya.
- Mudah teralihkan perhatiannya, tapi juga mampu mengerjakan banyak hal secara bersamaan.
- Sering melihat cara2 yg lebih baik dalam melakukan segala sesuatu, baik didalam rumah maupun diluar rumah (misalnya disekolah), yg membuat mereka tampak seperti perusak sistem, tidak patuh pada sistem apapun.
- Mereka tampak seperti anti sosial, kecuali jika mereka bersama dengan orang2 yg sejenis dengan mereka atau yg bisa memahami mereka. Jika tidak ada orang lain yg memiliki kesadaran yg sama disekitar mereka, maka mereka sering berpaling kedalam diri, merasa seperti tidak ada orang lain yg bisa memahami mereka.
- Mereka juga tidak malu2 memberitahu tentang apa yg mereka butuhkan.
- Memiliki intuisi yg tajam. Biasanya mereka memiliki indra ke enam yg menyebabkan mereka sering mengalami hal2 yg tidak dialami oleh orang lain, misalnya dapat melihat kejadian yg belum terjadi, melihat sesuatu yg tidak kasat mata ( makhluk halus )
Pendampingan & konseling terhadap anak indigosangat diperlukan agar mereka bisa tumbuh secara wajar. Yang harus dilakukan orang tua atau orang yg hidup bersama anak indigo adalah :
- Hargai keunikannya & hindari kritikan negatif.
- Jangan pernah mengecilkannya atau merendahkannya.
- Berikan rasa aman, nyaman & dukungan.
- Bebaskan ia memilih bidang kegiatan yg menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin menjadi pengekor.
- Menjelaskan sejelas2nya ( masuk akal ) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak patuh pada hal2 yg dianggap mengada2.
- Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
Anak indigopada dasarnya seumur hidup akan tetap indigo (berkembang menjadi indigo
dewasa). Di usia kanak2 mereka kerap berontak. Tapi ketika dewasa karena
sudah bisa menyesuaikan diri maka sikap pemberontaknya berkurang. Bagi sebagian
kalangan, istilah indigo dewasa
mungkin masih terdengar asing &tidak semuaorang memahami arti kalimat tersebut,
meskipun dalam kesehariannya sudah sering berjumpa &mengenal orang
indigotersebut. Karakteristikindigo dewasasebenarnya tidak berbeda
jauh dengan indigo anak. Beberapa
diantaranya yaitu :
Selama ini fenomena indigo terlihat lebih menyita dunia ‘supranatural’ yg akhirnya berujung pada ‘magis’& parapsikologis dalam pembahasannya sehingga bagi mereka yg berpegang pada positivisme akan segera menolak keberadaan indigo. Jika ada yg beranggapan para indigo adalah para anak setan yg harus dimusnahkan, haruskah kita menghabiskan seluruh generasi yg baru itu dengan melakukan ‘genosida’ atau pemusnahan masal ?? Atau mungkin juga ada anggapan bahwa para indigo merupakan malaikat yg terlahir sebagai manusia,> jika memang demikian adanya bukankah pasti akan tercipta suatu kehidupan yg sangat baik dimasa yg akan datang? lalu kenapa ada penolakan terhadap mereka ? Perdebatan tentang indigo sampai saat ini masih terus berlangsung.
** Indigo bukanlah hal yg menyangkut paut dengan ‘klenik2an’.
Mata batin itu tidak terfokus bisa melihat makhluk halus.
Mata batin itu tidak terfokus untuk meramal masa depan.
Mata batin itu tidak terfokus untuk selalu ‘melihat’ apa yang akan / sedang terjadi pada diri orang lain.
Mata batin itu justru ‘melihat’ segala kekeliruan yg dilakukan manusia di dunia ini yg harus dikoreksi & diperbaiki.
- Mereka pintar walau tidak selalu berada ditingkatan paling atas.
- Memiliki kreatifitas& sangat menikmati proses penciptaan sesuatu.
- Rasa ingin tau yg lebih tinggi, selalu ingin tau& bertanya “kenapa ?”
- Mudah merasa bosan akan pekerjaan yg monoton.
- Punya masalah dengan keberadaannya (merasa tidak diterima/terasing).
- Bermasalah dg amarah, memiliki emosi yg labil.
- Tidak merasa nyaman dengan kehidupan politik,sebab mereka cenderung merasa bahwa suara yg mereka berikan tidak dianggap & mempengaruhi pada hasil akhir.
- Tidak terima jika hak nya diambil & diinjak2,menentang otoritas jika tidak berorientasi demokratis.
- Punya hasrat merubah dunia tapi kesulitan menemukan jalurnya.
- Mempunyai ketertarikan akan hal spiritual (keagamaan) &kemampuan psikis sejak usia muda.
- Memiliki sifat yg sangat sensitive; sangat mudah jatuh kasihan pada orang lain, mereka memiliki perhatian&empati yg tinggi terhadap orang lain, namun juga terkadang menunjukkan sikapyg sebaliknya, yaitu tidak perduli pada sekitarnya.
- Memiliki beberapa ‘role mode’ indigo.
- Memiliki intuisi ygkuat, memilikiindra ke enam bahkan biasanya bisa melakukan telepati, bisa berkomunikasi dengan roh bahkan juga denganmakhluk halus.
- Memilikisifat/jalanpikiran yg tidak biasa, sulit fokus pada tugas atau pembicaraannya meloncat2.
- Pernah mengalami pengalaman spiritual,psikis,pengalaman pahit dsbnya.
- Sensitif terhadap hal2 yg berhubungan dengan listrik.
- Mempunyai kesadaran akan dimensi lain.
- Memiliki visi & cita2 serta keinginan yg kuat.
- Secara sexual sangat expresif atau malah menolak sexualitas agar bisa mencapai kesadaran spiritual yg lebih tinggi.
- Ketika mereka telah merasakan keseimbangan dalam diri mereka, maka mereka akan menjadi kuat, sehat& individu yg bahagia.
Selama ini fenomena indigo terlihat lebih menyita dunia ‘supranatural’ yg akhirnya berujung pada ‘magis’& parapsikologis dalam pembahasannya sehingga bagi mereka yg berpegang pada positivisme akan segera menolak keberadaan indigo. Jika ada yg beranggapan para indigo adalah para anak setan yg harus dimusnahkan, haruskah kita menghabiskan seluruh generasi yg baru itu dengan melakukan ‘genosida’ atau pemusnahan masal ?? Atau mungkin juga ada anggapan bahwa para indigo merupakan malaikat yg terlahir sebagai manusia,> jika memang demikian adanya bukankah pasti akan tercipta suatu kehidupan yg sangat baik dimasa yg akan datang? lalu kenapa ada penolakan terhadap mereka ? Perdebatan tentang indigo sampai saat ini masih terus berlangsung.
** Indigo bukanlah hal yg menyangkut paut dengan ‘klenik2an’.
Mata batin itu tidak terfokus bisa melihat makhluk halus.
Mata batin itu tidak terfokus untuk meramal masa depan.
Mata batin itu tidak terfokus untuk selalu ‘melihat’ apa yang akan / sedang terjadi pada diri orang lain.
Mata batin itu justru ‘melihat’ segala kekeliruan yg dilakukan manusia di dunia ini yg harus dikoreksi & diperbaiki.
Paraindigo selalu memikirkan dunia dan akhirat, walaupun mereka bukan orang alim namun mereka tau
bahwa mereka diciptakan untuk
membantu sesama & membasmi
kezoliman, penindasan, ketidakadilan
& segala hal yg buruk dimuka bumi. Indigo
umumnya tidak pernah berpikir ingin jadi kaya, tapi ia berpikir bagaimana
menyelamatkan sesama. Indigo walaupun
seorang hartawan/ milyarder, ia akan tetap ‘low profile’ karena indigo hidup bukan untuk mencari materi
melainkan untuk tujuan lain.Indigo dilahirkan
untuk tujuan membawa perubahan baik & mendamaikan dunia.
Indigo itu peka batinnya & sangat kritis. Daya tariknya yang kuat ada pada matanya, tatapannya tajam seperti sihir. Indigo dewasa tidak pernah tidak merasakan mimpi dalam setiap tidurnya, bahkan tidur 5 menit saja bisa bermimpi. Uniknya mimpi tersebut kerap menjadi kenyataan. Dalam mimpi2nya,ia juga sering merasa berada ditahun2 bersejarah di jaman leluhurnya & sering menerima pesan2 alam yg kadang tersamar atau asing & kadang tak dimengertinya sehingga mereka harus berpikir untuk memahami pesan2 itu yg menjadikan otak mereka akan terus bekerja dalam tidur. Hal inilah yg membuat sebagian indigo jadi enggan tidur & berusaha untuk tetap terjaga sehingga akhirnya menderita ‘insomnia’. Kemampuan para indigo yg dapat melihat hal2 diluar jangkauan manusia normal itulah yg sering jadi bumerang bagi sebagian indigo karena menjadikan mereka ‘paranoid’.Dan rata2 orang indigo pasti pernah mengalami masa2 berat dalam mencari jati dirinya.
Indigo itu peka batinnya & sangat kritis. Daya tariknya yang kuat ada pada matanya, tatapannya tajam seperti sihir. Indigo dewasa tidak pernah tidak merasakan mimpi dalam setiap tidurnya, bahkan tidur 5 menit saja bisa bermimpi. Uniknya mimpi tersebut kerap menjadi kenyataan. Dalam mimpi2nya,ia juga sering merasa berada ditahun2 bersejarah di jaman leluhurnya & sering menerima pesan2 alam yg kadang tersamar atau asing & kadang tak dimengertinya sehingga mereka harus berpikir untuk memahami pesan2 itu yg menjadikan otak mereka akan terus bekerja dalam tidur. Hal inilah yg membuat sebagian indigo jadi enggan tidur & berusaha untuk tetap terjaga sehingga akhirnya menderita ‘insomnia’. Kemampuan para indigo yg dapat melihat hal2 diluar jangkauan manusia normal itulah yg sering jadi bumerang bagi sebagian indigo karena menjadikan mereka ‘paranoid’.Dan rata2 orang indigo pasti pernah mengalami masa2 berat dalam mencari jati dirinya.
(
Diambil dari berbagai sumber tentang Indigo )
-------------------------------------
>> Jika ditanyakan pada paraindigo dewasa, bagaimana rasanya menjadi manusiaindigo, rata2 mereka akan menjawab:
“Capek sekali & rasanya ingin menghilangkannya. Belum lagi begitu banyak penolakan & menganggap remeh kami bahkan dari orang2 terdekat. Banyak juga yg mengejekkami, menganggap kami sok pintar, sok menasehati, sok bijak, berpikiran negatif / berprasangka buruk bahkan menganggap kami pembohong jika kami ‘memperingatkan’, tapi setelah ‘peringatan’ kami itu terjadi, malah banyak yg menjadi takut dengankami atau menganggap kami mengutuk bahkan pembawa celaka. Sebenarnyarata2 kami merasa kesepian karena memang tak ada yg benar2 bisa mengerti dunia kami selain sesama indigo, sehingga kami merasa ‘gift’ itu seperti 2 mata pisau. Tapi mau bagaimana lagi..? Tuhan pasti punya tujuan memberikan ‘gift’ itu, jadi.. ya dijalankan saja”.
-------------------------------------
>> Jika ditanyakan pada paraindigo dewasa, bagaimana rasanya menjadi manusiaindigo, rata2 mereka akan menjawab:
“Capek sekali & rasanya ingin menghilangkannya. Belum lagi begitu banyak penolakan & menganggap remeh kami bahkan dari orang2 terdekat. Banyak juga yg mengejekkami, menganggap kami sok pintar, sok menasehati, sok bijak, berpikiran negatif / berprasangka buruk bahkan menganggap kami pembohong jika kami ‘memperingatkan’, tapi setelah ‘peringatan’ kami itu terjadi, malah banyak yg menjadi takut dengankami atau menganggap kami mengutuk bahkan pembawa celaka. Sebenarnyarata2 kami merasa kesepian karena memang tak ada yg benar2 bisa mengerti dunia kami selain sesama indigo, sehingga kami merasa ‘gift’ itu seperti 2 mata pisau. Tapi mau bagaimana lagi..? Tuhan pasti punya tujuan memberikan ‘gift’ itu, jadi.. ya dijalankan saja”.