Tidak ada anak yang dilahirkan sama persis satu sama lain. Berbagai studi telah menegaskan bahwa anak-anak dilahirkan dengan berbagai pribadi unik yang dibentuk oleh dunia di sekelilingnya. Namun demikian, faktor yang paling dominan tetaplah kepribadian yang mereka bawa semenjak lahir. Mungkin anak yang satu supel dan mudah bergaul, sementara yang lain lebih suka menyendiri. Mungkin yang satu senang akan perhatian terus menerus, sementara yang lain tidak terlalu mempermasalahkannya. Karakter-karakter yang dimiliki anak jelas akan sangat mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia yang ada di sekeliling mereka.
Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lingkungan akan sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dan kepribadian bawaan dari seorang anak. Lingkungan lingkar satu: keluarga inti—ayah, ibu, saudara kandung, serta lingkungan lingkar dua: keluarga besar—kakek, nenek, paman, bibi, tentunya berperan sangat penting atas terbentuknya karakter dan kepribadian seorang anak.
Dalam sebuah studi yang pernah dilakukan atas anak-anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, terungkap bukti meyakinkan bahwa karakter dan kepribadian itu diturunkan. Dengan mempersatukan serta menguji anak-anak kembar yang tadinya dipisahkan sejak lahir dan diadopsi oleh keluarga dengan latar belakang yang berbeda-beda, lalu dibesarkan tanpa ada kontak apapun, disimpulkan bahwa prilaku setelah dewasa ternyata diwarisi lebih dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Anak-anak kembar itu ternyata sangat mirip wajahnya, tingkah lakunya, sikapnya, daya sosialnya, termasuk karakter dan kepribadiannya.
Namun demikian jangan pernah Anda mengabaikan pengaruh yang berasal dari lingkungan lingkar tiga, empat, dan seterusnya. Pengaruh yang datang dari teman-teman yang ada di lingkungan tempat tinggal ataupun sekolah justru cenderung lebih kuat dan dapat mengubah karakter dan kepribadian dasar yang didapat karena keturunan.Karena Anda tidak mungkin memilih kepribadian—untuk Anda sendiri maupun untuk anak-anak Anda—maka yang bisa Anda perbuat hanyalah mengidentifikasi serta menekuni kepribadian yang sudah diberikan dan disuratkan oleh Tuhan kepada Anda dan juga anak-anak Anda ini.
Dengan mengetahui karakter dan kepribadian anak Anda, diharapkan komunikasi dan interaksi antara Anda dengan mereka akan menjadi lebih mudah, lebih efektif dan dapat membantu Anda mencapai keharmonisan ideal seperti yang Anda inginkan. Florance Littauer di dalam bukunya Personality Plus For Parents, mengatakan: ada empat kepribadian dasar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakter dan kepribadian anak Anda, yaitu:
1. Kepribadian Populer— Sanguinis
Motto: “Ayo kita bersenang-senang sekarang.”
Julukan: “Si tukang bicara.”
Anak dengan karakter dan kepribadian Sanguinis Populer adalah anak yang cenderung berenergi besar, suka bersenang-senang dan supel. Mereka juga suka mencari perhatian, kasih sayang, dukungan, dan penerimaan dari orang-orang yang ada di sekeliling mereka.
Anak Sanguinis yang suka hura-hura ini hampir selalu membawa kegembiraan maupun drama ke dalam situasi apapun, suka menjadi sorotan, dan suka memotivasi orang lain. Merekalah yang menginisiatifkan percakapan dan bisa seketika itu juga menjadi sahabat terbaik dengan semua orang di dalam kelompoknya.
Mereka biasanya optimis dan hampir selalu menyenangkan. Namun mereka bisa juga tidak teratur, emosional, dan hipersensitif tentang apa kata orang terhadap mereka.
Menghadapi anak dengan karakter dan kepribadian sanguinis, pendekatan komunikasi yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua sebisa mungkin harus kreatif karena anak sanguinis menyukai keanekaragaman dan senang menjadi pusat perhatian. Anak tipe ini akan memberikan respon terhadap afeksi, percakapan, dan perhatian yang sifatnya pribadi.
Apabila memintanya untuk mengerjakan suatu tugas, biarkan mereka menyelesaikannya secara kreatif dengan hanya memberikan kisi-kisinya saja. Pastikan untuk menawarkan struktur kepada mereka, termasuk juga kedisiplinan yang positif dan penuh semangat. Dukung mereka untuk ikut di dalam banyak kegiatan kelompok serta konseling anak-anak seusianya. Mereka juga pandai mencari dana dan semakin tertantang ketika diperkenalkan kepada orang lain dengan cara yang heboh dan menyenangkan.
2. Kepribadian Kuat—Koleris
Motto: “Lakukan saja sekarang.”
Julukan: “Si pelaksana.”
Anak dengan karakter dan kepribadian Koleris Kuat adalah anak yang secara alami berorientasi pada sasaran, yang hidupnya dicurahkan untuk berprestasi, dan yang cepat mengorganisasikan. Mereka selalu menuntut loyalitas dan penghargaan dari orang-orang yang ada di sekeliling mereka.
Anak Koleris selalu berusaha mengendalikan dan mengharap pengakuan atas prestasi-prestasinya. Mereka suka ditantang dan mudah menerima tugas-tugas sulit. Disiplin diri serta kemampuan untuk fokus membuat mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang kuat.
Namun dorongan serta tekad mereka bisa membuat mereka kecanduan kerja, merasa sok benar sendiri serta keras kepala, dan membuat mereka tidak peka terhadap perasaan orang lain.
Menghadapi anak dengan karakter dan kepribadian koleris, pendekatan komunikasi yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua sebisa mungkin tidak melibatkan perasaan dan menghakimi. Anak tipe ini cenderung tidak berperasaan, sehingga orangtua yang demonstratif tidak boleh tersinggung atau pun sakit hati bila anak-anak memberikan respon yang keras saat ditegur atau diperintah. Anak-anak ini sangat menghargai keadilan, logika, kejujuran, serta keterus-terangan.
Apabila memintanya untuk mengerjakan suatu tugas, berikan dengan jelas tujuannya tanpa bermaksud mengatur langkah-langkahnyastep by step. Anda harus memberikan pekerjaan dengan menyebutkan manfaat dan kegunaannya. Jangan lupa tanyakan kapan dan bagaimana cara mereka akan menyelesaikannya agar Anda bisa memprediksi dan mengukur hasil-hasil capaiannya.
3. Kepribadian Sempurna—Melankolis
Motto: “Ayo kita kerjakan secara benar.”
Julukan: “Si pemikir.”
Anak dengan karakter dan kepribadian Melankolis Sempurna adalah anak yang cenderung pendiam dan pemikir. Mereka akan selalu berusaha mengejar kesempurnaan dalam segala hal yang penting bagi mereka. Dengan kesempurnaan sebagai sasaran, anak-anak seperti ini seringkali kecewa dan bahkan depresi karena hasil yang didapatkan kurang sempurna.
Anak Melankolis selalu membutuhkan kepekaan serta dukungan dari orang lain. Mereka perlu ruangan dan ketenangan di mana mereka dapat berfikir sebelum mereka berbicara, menulis, atau bahkan bertindak. Mereka adalah anak-anak yang berorientasi pada tugas yang penuh kehati-hatian dan terorganisasikan.
Mereka suka akan keteraturan dan Anda dapat mengandalkan mereka untuk menyelesaikan suatu tugas tepat pada waktunya. Namun kesempurnaan yang menjadi obsesi mereka itu bisa membuat mereka kritis atau pesimis dengan upaya untuk memenuhi standar diri sendiri yang tinggi.
Menghadapi anak dengan karakter dan kepribadian melankolis, pendekatan komunikasi yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua harus dipenuhi dengan penghargaan atas apa saja yang telah mereka lakukan dengan baik. Anak tipe ini cenderung tidak kompetitif dan bisa jadi tidak akan terlalu merespon iming-iming hadiah ataupun permainan yang Anda ajukan.
Apabila meminta mereka untuk mengerjakan suatu tugas, sampaikanlah dengan cara yang tidak menyuruh dengan nada yang datar dan lembut, seperti: “Kamu belum mengerjakan pe-er kamu, ya, hari ini?”—bukan: “Ayo, kerjakan pe-er mu sekarang!”. Apabila tugas yang Anda berikan kepada mereka tidak selesai, tidak perlu berargumen apapun. Sebaiknya, berikan saran yang membangun, bukan kritikan tajam. Karena mereka cenderung perfeksionis, mereka akan merngkritik diri mereka sendiri tanpa perlu Anda minta.
4. Kepribadian Damai—Phlegmatis
Motto: “Untuk apa berdiri kalau bisa duduk.”
Julukan: “Si pengamat.”
Anak dengan karakter dan kepribadian Phlegmatis Damai adalah anak yang cenderung seimbang dan mencukupkan diri. Mereka tidak merasa harus ikut mengubah dunia atau mengusik status quo mereka. Bagi orang-orang yang memiliki dorongan kuat, anak Phlegmatis terlihat lebih lamban dari yang lain. Ini bukan karena mereka tidak secerdas yang lain, tapi justru karena mereka lebih cerdas dari yang lain. Sementara yang lain mengomel dan khawatir, mereka mengamati saja dan bertekad untuk tidak mempersoalkan hal-hal sepele.
Mereka tidak suka resiko, tantangan, dan kejutan, dan akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan. Walaupun mereka cenderung menghindari situasi-situasi yang terlalu menekan, mereka dapat bekerja dengan baik di bawah tekanan. Namun kurangnya disiplin dan motivasi sering membuat mereka menunda-nunda pekerjaan kalau tak ada pemimpin yang kuat.
Anak Phlegmatis juga censerung menarik diri, namun suka berada di dekat orang banyak. Meski mereka tidak butuh banyak bicara, mereka memiliki banyak akal dan suka mengucapkan hal yang tepat di saat yang tepat. Mereka mantap dan stabil. Karena berorientasi pada ketentraman, mereka suka menciptakan keamanan bagi lingkungannya dengan cenderung bertindak sebagai negosiator ketimbang melawan.
Menghadapi anak dengan karakter dan kepribadian phlegmatis, pendekatan komunikasi yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua sebisa mungkin penuh persahabatan dan tanpa ancaman. Anak tipe ini cenderung bersikap sebagai seorang pendengar dan pengamat yang baik. Memberi contoh yang baik adalah hal yang harus dilakukan oleh orangtua dari anak dengan karakter dan kepribadian ini. Sebagai seorang pendamai, anak-anak ini dengan senang hati akan mendamaikan teman atau pun anggota keluarga yang sedang berselisih. Mereka akan berusaha mencarikan jalan keluarnya tanpa diminta.
Apabila memintanya untuk mengerjakan suatu tugas, berikan dengan pembagian tugas yang jelas berdasarkan tingkatan agar mereka dapat dengan mudah memperhatikan keberhasilannya.Bila masalah yang sulit sudah diberikan di awal, anak tipe ini akan merasa kewalahan dan akan cenderung mengabaikannya. Apabila mereka dihargai oleh orangtuanya, mereka akan merasa lebih bangga dengan diri mereka sendiri.
Selamat bersikap!
(PAPAKOKO)